Blogroll

Home » , » TEH TELUR DAN INSTRUKSI

TEH TELUR DAN INSTRUKSI

Selamat Pagi Sahabat Kepala Sekolah..
Mengawali pagi di depan laptop, akan sangat indah bila ditemani segelas teh telor atau kopi. Diruang kerja yang nyaman dengan tata cahaya yang baik dapat meminimalisir bahaya kerja (bahasa kerennya keselamatan kerja) atau gangguan terhadap mata kita. Dan tentunya ini bukan topik utama bahasan kita sahabat.
Seperti biasa, setiap pagi saya selalu memesan segelas teh telor di kantin via telepon. Tanpa menunggu waktu lama, pesanan akan datang tentu saja sesuai dengan instruksi yang saya berikan. Hal ini dikarenakan instruksi yang diberikan sesuai dengan kaidah-kaidah instruksi, yakni harus benar, jelas, dimengerti dan bisa dilakukan oleh penerima instruksi.
Apabila perintah kaidah-kaidah tersebut tidak kita ikuti, alamat apa yang kita inginkan bisa berbeda dengan kenyataan. Jadi, jangan heran bila orang penerima instruksi enggan melaksanakan perintah kita, bisa saja itu pertanda instruksi kita tidak efektif. Cobalah untuk koreksi diri.
Bicara tentang efektivitas, tentu sangat erat kaitannya dengan dampak apa saja yang ditimbulkan akibat kesalahan pemberi instruksi. Bayangkan saja, bila kita hanya memesan teh telur kepada orang yang tidak memahami dengan jelas perintah kita. Kenyataannya yang kita terima bisa saja berupa : "Air teh yang diberikan telur rebus, telur mentah, atau telur mata sapi."
Teori Efektivitas dan efisiensi manapun pada kasus di atas, akan bergesekan dengan waktu, tenaga dan biaya yang telah dikeluarkan. Bila ditinjau dari sisi psikologi, dampak yang terjadi bisa lebih berat lagi, yakni pemberontakan seperti "Pengabaian terhadap pemberi instruksi dan/atau instruksi-instruksi lainnya tidak mau lagi dilakukan oleh penerima instruksi." Ini disebabkan seolah-olah penerima instruksi adalah orang bodoh atau orang yang tidak punya kemampuan.
Oleh karenanya, agar sebuah instruksi dapat diterima dengan baik, efektif dan efisien, ada baiknya pemberi instruksi memperhatikan : "Pengetahuan, kemampuan dan pengalaman" si penerima instruksi. Di samping memberikan kalimat instruksi yang "Singkat/Mudah, Jelas, Tegas, disertai konsep yang matang dan ada batas waktunya."
Pengetahuan, kemampuan dan pengalaman penerima instruksi sangat berpengaruh dalam menciptakan teh telur yang memiliki cita rasa tinggi. Yakni bagaimana penerima instruksi baik secara personal, maupun berkelompok, mampu meramu, meracik, dan menyajikan Teh Telur yang bisa dinikmati dan menjadi ikon kebanggaan setiap orang yang pernah menikmatinya dan membuat pemberi instruksi akan selalu memiliki ketergantungan untuk menikmati teh telur penerima instruksi setiap paginya.
Ah... Apapun itu, instruksi, pesanan, perintah, titah, sabda dan firman sekalipun tetap saja teh telur sudah di depan mata.
Tambuah Teh Talua ciek lai, Da....

0 komentar:

Post a Comment

Popular Posts

Pendidikan Sepanjang Hayat

Eksistensi manusia memerlukan sebuah proses untuk mencapai tujuannya dengan sebuah media yang disebut pendidikan. Manusia dianjurkan menuntut ilmu yang berguna sepanjang hayatnya, karena derajat orang berilmu sedikit lebih tinggi dari pada orang-orang beriman. Akan lebih baik jika keduanya ada digenggamanmu. Muara Tebo, 19 Maret 2016